Bapak, Ibu Saudara sekalian Pengunjung Blog Ysh.
Menurut saya ini adalah akal-akalan yang sangat menguntungkan perusahaan. Coba kita lihat tabel di bawah. [PV = Point Value; Nilai 1 PV = Rp 4000; BU = Belanja Ulang; BG = Bonus Group atau bonus jaringan dan BP-Maks = Bonus Pribadi Maksimum, jika tidak ada downline yang mencapai level bonus 3%]
Ilustrasi Tutup Poin...! |
Kita lihat bahwa pada peringkat awal (3% dan 6%) member masih rugi. Kerugian semata-mata hanya diperhitungkan dari BP-Maks dikurangi BU. Pada level puncak (21%) omset Rp 40 juta hanya menghasilkan BP-Maks Rp 8,4 juta. Ini jika tidak ada downline yang menmencapai level 3%.
Kondisi itu mustahil. Pasti ada downline - karena berstruktur matahari (tidak ada batas jumlah frontline) - yang mencapai level 3% bahkan mungkin ada yang menyamai 21%. Jika sama, maka selisih persentase antara upline dengan downline menjadi 0%, artinya upline tidak memperoleh bonus sama sekali dari jaringan downline yang sama itu. Tinggallah capaian bonus minimal sebanyak 21% dari belanja pribadi plus 3% - 18 % dari para downline yang mencapai perinkat 3% sampai 18%. Jika dihitung lebih rinci, nilai riil bonus itu tidak akan lebih dari 0.2% belanja jaringan. Sungguh ironis.
Kelemahan kedua, banyak member level bawah, tidak mealakukan belanja ulang. Penyebab utama adalah belanja ulang itu digenjot pada akhir bulan. Dari mana member memperoleh uang? Padahal jika tidak belanja ulang, bonus tidak cair. Nah, siapa yang menikmati omset yang diciptakan oleh member yang menghasilkan omset tetapi tidak tutup poin? Jadi wajar jika lalu perusahaan mampu menyediakan reward berbagai macam barang maupun wisata…:-). Belum lagi penundaan pembayaran yang melebihi hitungan hari bulan... Lebih dari 30 hari.
Kita bisa bayangkan, berapa milyar rupiah fee pemasaran dari omset para member yang tidak tutup poin ini dalam sebulan yang diraup oleh perusahaan? Maka dari itu marilah kita gunakan nalar dan logika pemasaran yang lurus dan baku. Logika pemasaran adalah “ada omset ada fee”. Hukum orang jualan adalah “ada transaksi ada komisi”, bukan?
Seharusnya dalam bisnis MLM itu bonus hanya dua macam, yaitu karena member menciptakan omset dan karena member berhasil mengembangkan jaringan yang menghasilkan omset jaringan. Tetapi bagaimana logikanya, sudah belanja (menghasilkan omset) kok komisi harus ditebus dengan belanja ulang dan dibayarkan melebihi BULAN KERJA?
Nah, cermat dan waspadailah jika Anda sekalian memilih untuk bergabung dengan suatu perusahaan MLM. Masuk akal tidak marketing plannya. Ada tidak hitungan-2 yang HIDDEN ACCOUNTING bagi member… hanya perusahaan yang tahu? Masih mendingan uang yang lolos itu diedarkan diantara kita dengan bergabung di bisnis online milik para praktisi IT remaja kita, kan?
Terimakasih telah bersedia membaca... _/\_
Propolis antioksidan kuat pemulung RADIKAL BEBAS Kasiat Utama Propolis adalah sebagai ANTIOKSIDAN; Melia Propolis dikemas dalam botol ukuran 6ml, 30 ml dan 55 ml, masing-masing dengan harga eceran Rp 110,000, Rp 275,000 dan Rp 440,000 per botol. Melia Biyang efektif sebagai stimulan kelenjar Pituitary untuk memproduksi hormon pertumbuhan (HGH) lebih banyak lag. Kemasan dalam botol 15 ml harga eceran Rp 440,000. Harga paket untuk menjadi member atau harga paket untuk member, paket GOLD : Rp 1,100,000 dan paket PLATINUM Rp 3,025,000 (sudah termasuk pajak penjualan 10%). Pendaftaran Rp 125,000. Pemesanan via e-mail ke mssdramaga@yahoo.com.
No comments:
Post a Comment
Order? Silakan email mssdramaga@yahoo.com atau mssdramaga@gmail.com. Kami akan kirimkan formulir order.