Ijinkan saya berbagi teori dan pengalaman sedikit. Pengalaman mengikuti dan menjalankan bisnis MLM, yang bagi sementara orang di Indonesia sudah terlanjur menjadi 'momok'. Memang barangkali SEMBILAN PULUH SEMBILAN KOMA SEMBILAN persen orang yang mencoba bisnis MLM di negeri ini mengalami kegagalan, frutasi, bahkan disharmoni hingga perpecahan dalam rumah tangga. Harta habis, waktu terbuang sia-sia dan kehormatan (baca: martabat) hancur. Padahal seharusnya bisnis MLM adalah sistem pemasaran yang efisien. Seluruh biaya promosi, distribusi dan pergudangan (stocking) dapat menjadi penghasilan bagi jaringan pemasarannya.